Pages

Membangun Segitiga kekuatan Ekonomi Islam di dunia

M.Rizal Ismail (Motivator Internasional)


Dubai dan London merupakan dua kota yang dianggap potensial untuk memajukan ekonomi syariah di Indonesia.  Seandainya dengan menghubungkan Dubai, London dan Jakarta maka peningkatan investasi keuangan syariah diperkirakan dapat meningkat. Dubai menjadi kota tempat uang untuk investasi itu berasal, lalu Jakarta menjadi tempat tujuan investasi tersebut, kemudian London menjadi negara yang mengatur manajemen keuangannya. "Ini cinta segitiga London - Dubai - Jakarta,"

Dubai dianggap potensial karena kota tersebut merupakan pusat ekonomi di Timur Tengah. Kemudahan perizinan, visa, dan pengucuran dana investasi menjadi faktor kunci pentingnya kota tersebut dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Sedangkan London, sudah sejak lama Inggris mulai serius mendalami ekonomi syariah. Bahkan dalam beberapa aspek, sudah banyak regulasi yang dikeluarkan negara tersebut untuk memudahkan berkembanganya ekonomi syariah. Selain itu, dari sisi infrastruktur ekonomi syariahnya, Inggris sudah jauh lebih matang. "Bahkan London terang-terangan ingin menjadi Islamic financial hub (pusat keuangan syariah),"

Penggabungan antara Dubai dan London untuk mendukung ekonomi Syariah di Indonesia juga didasarkan dari alasan historis dan kepercayaan.  dari sudut pandang historis, kebanyakan negara-negara Arab merupakan bekas jajahan Inggris, sehingga mereka cenderung lebih hormat kepada tetangga. Kemudian posisi Inggris relatif dipandang di benua Eropa bisa menjadi penular ekonomi syariah di negara-negara sekitar.

Lalu dari sisi kepercayaan, investor asing, termasuk dari Timur Tengah, cenderung belum bersungguh-sungguh berinvestasi di Indonesia. Kestabilan politik, keamanan, regulasi di Indonesia masih belum bisa meyakinkan mereka. Oleh karena itu dengan menempatkan London sebagai pengawas sekaligus pengatur manajemen keuangannya, diharapkan investasi itu dapat terwujud.

Namun, usaha-usaha ke arah penggabungan tiga kota itu sudah mulai dilakukan. Akan tetapi masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Indonesia. Seperti, efektifitas kerja di Jakarta yang sangat terpangaruh oleh kemacetan kota, kepastian hukum, dan permasalahan energi dalam hal ini pasokan listrik ke daerah-daerah yang belum merata. "Bisa-bisa nanti ada yang mau bikin pabrik tapi tidak ada listriknya,"

Menambahkan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Indonesia, untuk merealisasikan hubungan Dubai - London - Jakarta ini, pilar-pilar pentingnya harus diperhatikan. Pilar penting  seperti aturan main yang jelas karena hubungan tiga kota itu melibatkan negara-negara yang tentunya memiliki aturan dan kebijakannya masing-masing, kemudian fokus strategis dari 'cinta segitiga' tiga kota itu harus jelas. "Lalu perlu dipikirkan juga sumber daya manusia di Indonesia, apakah sudah memadai. Selain itu, peran pemerintah dalam hubungan tiga kota itu juga harus jelas,"

Jika tantangan-tantangan tersebut dapat teratasi maka semakin lama ekonomi syariah semakin maju. Lalu dampaknya secara luas justru akan membantu masyarakat ekonomi lemah, seperti halnya tujuan ekonomi syariah yang berusaha membantu masyarakat miskin

0 komentar:

Posting Komentar