Pages

Ketika Ibu Rumah tangga jago berbisnis

M. Rizal Ismail (Motivator Internasional)




- Pekerjaan ibu rumah tangga mengurus keluarga semestinya tak membatasi perempuan dalam berbisnis. Kaum ibu yang tergabung dalam komunitas ID Mompreneur membuktikan bagaimana ibu rumah tangga "Bisnis Hebat Keluarga Dekat"mampu meraih sukses melalui bisnis. Melalui seminar mengangkat topik , komunitas ini memperingati Hari Kartini, 21 April 2012, untuk menginspirasi kaum ibu dalam mendirikan bisnis.

Ibu rumah tangga dalam komunitas ini sebagian besar pernah bekerja sebagai karyawan, lalu memutuskan berhenti bekerja setelah menikah dan hamil. Kesibukan mengurus anak merupakan hambatan perempuan untuk berkarir di luar rumah. Solusi agar perempuan tetap produktif adalah dengan berbisnis dari rumah. Simak kiat suksesnya.

Mulai dari hal sederhana
Bisnis bisa dimulai dari kebutuhan sederhana, seperti misalnya Yulia Astuti yang merintis salon moz5 (baca: salon muslimah). "Awalnya saya terinspirasi karena saya sebagai muslimah selalu kesulitan mencari salon yang tertutup sehingga untuk gunting rambut aja susah,apalagi creambath," kenang Yulia dalam talkshow di CityWalk, Sudirman, Jakarta, Sabtu (21/4/2012).

Berangkat dari kebutuhan tersebut, Yulia merintis salon kecil di sudut jalan Margonda, Depok, di samping rumahnya, sepuluh tahun lalu. Salon kecil itu, kini telah memiliki 26 cabang dengan tambahan tiga cabang yang sedang dipersiapkan peluncurannya.

Mulai dari kebutuhan penting atau mendesak
Salah satu contohnya adalah Christien Ismuranty yang mendirikan usaha makanan sehat "Kainara". Kainara tumbuh dari kebutuhan menyediakan makanan sehat dan enak sesuai kebutuhan diet khusus dan rotasi makanan anaknya, Kay Saidpurnama Ismunara. Awalnya Christien memproduksi sendiri makanan untuk diet anaknya.

Ternyata, setelah menjalani diet khusus tersebut, selama dua bulan, Kay bisa tidur lebih tenang dan teratur dan Hiperaktif mulai berkurang. Terapis dan teman sesama orang tua anak penyandang autisme mendorong Christien untuk mengembangkannya menjadi usaha sehingga dapat menjangkau lebih banyak orangtua yang juga membutuhkan. Lahirlah bisnis makanan sehat "Kianara" yang kini telah memiliki 40 varian produk.

Tawarkan sesuatu yang unik
Pada awalnya, karena melihat banyak orang menyukai burger, Nilamsari mencoba membuka outlet burger, namun tidak berjalan lancar. Enam outlet yang sudah berdiri, harus terkikis oleh persaingan bisnis burger dari kompetitor. Lalu Nilam dan suami terinspirasi dengan Kebab saat berjalan-jalan ke negara Turki. Akhir tahun 2003, Nilam dan suami mencoba membuat Kebab Turki dengan rasa khas lidah Indonesia untuk mempopulerkannya.

"Awalnya susah mengedukasi pembeli. Ada yang menyangka ini burger, hotdog, bahkan ada yang menyangka martabak. Tapi lama kelamaan, dengan sabar menjelaskan, kebab turki ini kini digemari dan bahkan banyak yang meniru," ungkap Nilam.

Konsep unik Kebab Turki yang ditawarkan Nilam dalam brand Kebab Turki Baba Rafi itu, akhirnya memang berhasil membuat lidah Indonesia ketagihan. Kini, Kebab Turki Baba Rafi telah memiliki 850 outlet berkat sistem franchise. Pada Mei 2012, Nilam akan membuka cabang di Malaysia dan menyusul Filipina pada Juni 2012

0 komentar:

Posting Komentar